Etika Berkomunikasi Dalam Jaringan Melalui Pesan Singkat atau Chatting - Badrus Sulaiman | Pendidikan, Teknologi Komputer dan Informatika

Jumat, 12 April 2019

Etika Berkomunikasi Dalam Jaringan Melalui Pesan Singkat atau Chatting

Ketika kita menghubungi atasan kita atau orang yang lebih kita hormati tentunya tidak boleh sembarangan. Karena etika atau akhlak kita harus diperhatikan. Kita orang Indonesia dengan tradisi ke-Timurannya yang sangat menjunjung etika atau akhlak yang baik, tentu saat ber-chatting ria juga harus tetap memperhatikan etika atau akhlak serta sopan santun.


Sebagai generasi milenial saya kira Anda semua tidak perlu diajari cara menggunakan media chatting seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan sebagainya. Sekelas anak TK pun tanpa diajari sudah bisa puinter menggunakannya.

Yang perlu diajarkan disini dan juga selalu untuk diingatkan adalah tentang etikanya. Inilah bagian yang lebih penting daripada sekedar menggunakan teknologi.

Bagaimana Etika Berkomunikasi Dalam Jaringan Melalui Pesan Singkat atau Chatting yang perlu kita perhatikan saat kita mengirimkan pesan singkat?


  1. Ucapkan salam
  2. Sebutkan identitas Anda
    Ketika Anda baru menghubungi pertama kali, ini adalah wajib. Jangan sampai nomor Anda diblokir karena dikira penipuan. Kalau Anda sudah pernah menghubungi, saya kira kalau sama atasan atau orang yang lebih kita hormati juga perlu kita sebutkan identitas. Karena mungkin juga nomor kita tidak disimpan di daftar kontak beliau.
  3. Mohon maaf
    Mengucapkan permohonan maaf itu penting. Karena kita tidak tau jika kita mengganggu beliau yang kita hubungi. Selain itu juga ucapan ini bisa membuat kita lebih rendah hati.
  4. Jelaskan maksud dan tujuan secara singkat dan jelas
    Jangan terlalu bertele-tele, sebutkan secara singkat dan jelas. Terutama jika yang Anda hubungi usianya sudah terlalu tua. Susah baca teksnya... udah gitu mbulet, muter-muter enggak langsung ke inti permasalahan. 
  5. Sesuaikan bahasanya
    Ketika Anda menggunakan Bahasa Jawa untuk menghubungi atasan atau orang yang lebih Anda hormati, tentunya tidak etis jika menggunakan Bahasa Jawa Ngoko, gunakanlah Bahasa Jawa Kromo yang paling sesuai.

    Jangan membuat kalimat bernada memerintah. Tidak etis banget kan? Masak iya Anda nyuruh-nyuruh guru atau atasan Anda?

    Rendah hatilah karena jika kalimat Anda terkesan sombong atau semacam memerintah gitu, lalu yang Anda hubungi sibuk dan lelah, saya yakin chat Anda akan diabaikan.

    Dan juga jangan sok penting ya, misal Anda mau ikut ujian susulan, sudah diberi waktu untuk ujian susulan eh pas hari H malah WA kalau enggak bisa datang karena lagi futsal atau alasan yang gak penting lainnya. Sampean sehat??? Yang lebih penting mana coba? Kalau memang urgent mungkin bisa diterima, tapi ya tetap gunakan bahasa yang baik.
  6. Jangan menyingkat terlalu ekstrim atau alay
    Biasanya ini yang sering disingkat itu assalamualaikum. Jangan disingkat ya, karena bisa merubah artinya. Buanyak banget versi singkatannya, dan enggak ada yang benar. Lalu yang benar gimana? tulis aja lengkap, itu lebih baik.

    Untuk masalah penulisan hurufnya itu bisa berbeda-beda tergantung kita mentranslasikannya ke huruf apa. Lalu yang benar gimana? yang penting ketika dilafalkan sama. Yang paling betul tulisannya ya yang tulisan Arab. Kalau yang udah ditranslasikan ini hanya masalah kesepakatan saja.
  7. Perhatikan tanda baca
    Ketika Anda mengajukan pertanyaan seharusnya gunakan tanda tanya di bagian akhirnya. Karena penggunaan tanda baca yang kurang tepat bisa membuat kita salah faham. Misalnya Anda ingin menanyakan raport kepada Guru Anda.

    Coba bandingkan "Pak besok latihan." dengan "Pak besok latihan?". Jelas berbeda kan? Bagian pertama itu hanya menginformasikan sedangkan yang kedua adalah pertanyaan.

    Hindari penggunaan tanda seru!!! Ketika Anda menggunakan tanda seru, apalagi tanda serunya banyak, kesan yang didapatkan oleh pembaca adalah kasar atau membentak dan juga bisa ditafsirkan memerintah. Jadi jika memang tidak perlu, hindari penggunaan tanda seru.
  8. Perhatikan waktu pengiriman
    Jangan sembarangan ngirim pesan singkat tanpa memerhatikan waktu. Malam-malam Anda ngirim Whatsapp ke atasan Anda, pukul 00.30 lagi. Padahal besok juga masih bisa, tidak terlalu urgent. Itu Anda minta dikeplak namanya.
  9. Jangan maksa, ngotot, atau spam
    Kalau pesan Anda tidak langsung dibalas, ya sabar dong, namanya juga manusia. Mungkin saja yang Anda hubungi sedang sibuk atau mungkin lagi istirahat kita enggak tau. Jangan sampek belum dibalas jarak 1 menit udah ngirim chat lagi. Setelah setengah jam dibuka, ada 30 pesan yang masuk. Nyebelin tuh yang seperti itu...
  10. Ucapkan terima kasih
    Di bagian akhir selalu ucapkan terima kasih. Bisa juga ditambah dengan salam penutup, tapi salam ini opsional saja. Karena mungkin saja percakapan kita masih berlanjut.

Supaya lebih mudah untuk dipahami, berikut ini saya berikan contoh pesannya :

"Assalamualaikum Pak, saya Samintul dari kelas X TKR 7 SMK Negeri Diatasangin, mohon maaf bila mengganggu, saya ingin menginformasikan bahwa orang tua saya tidak dapat menghadiri acara pertemuan wali murid besok dikarenakan sedang keluar kota Pak. Terimakasih pak..."


Nah seperti itulah etika berkomunikasi dalam jaringan yang betul-betul perlu kita perhatikan. Jika ada yang masih belum jelas bisa ditanyakan dan kita diskusikan di kolom komentar.

Jika bermanfaat, jangan lupa

text share it
Comments


EmoticonEmoticon